Pentingnya sebuah keputusan

  *KEAJAIBAN SEBUAH KEPUTUSAN.*

Sore tadi, Rabu 10 Juni 2020, di meja makan kami berdiskusi. Bu Wati cerita beliau chatting dengan beberapa leader, yang seharusnya sudah menjadi SP. Tetapi karena satu dan lain hal, mereka belum juga menjadi SP. Saya melihat bu Wati seperti gemas sekali, dan saya tersenyum saja. Beliau mengatakan *_:”Bapak ingat enggak waktu kita menjadi SP ?, sepertinya nggak masuk akal dengan kondisi grup seperti itu menjadi SP. Tetapi toh akhirnya bisa juga”._* 

Tentu saja saya ingat dengan persis bulan dramatis ketika kami menjadi SP. April 2004, di awal bulan, pak Ojat datang ke Batu untuk yang ke dua kalinya. Kemudian beliau mengingatkan bahwa bulan Mei akan ada Go Diamond Indonesia di Jogjakarta. Syaratnya saya menjadi SP bulan April ini. Saat itu saya baru saja naik peringkat ke 15%, PV bulan Maret masih 8 juta an PV. Jumlah orang di grup 70 an orang.

Saya tanya ke pak Ojat _:”Apa mungkin pak saya menjadi SP bulan ini ?”._ Dengan santai pak Ojat menjawab *_:”Sangat bisa, asal bapak memutuskan”_*. Kalimat “sangat bisa, asal bapak memutuskan”, telah saya dengar sebulan sebelumnya, ketika saya di bulan Maret di challenge mengajak 25 orang ke Seminar Inspirasi dan Visi. Selama 5 bulan sejak seminar pertama saya bulan Oktober 2003, saya sudah berusaha mati matian hanya mendapat 15 orang peserta, dengan membuat keputusan, dalam 5 hari berikutnya saya bisa mengajak 10 orang lagi.

*Sangat bisa, asal bapak memutuskan . . . . sangat bisa asal bapak memutuskan . . . di awal April kalimat itu saya dengar lagi.* Saya tolah toleh dengan isteri di kamar tamu itu dan kemudian saya katakan _:”Ok pak saya putuskan menjadi SP bulan ini”._ Sebetulnya saya ingin ada panduan ajaib dari beliau. Ternyata tidak ada lagi panduan teknis atau hal hal ajaib yang beliau sampaikan ke kami. KEPUTUSAN MENJADI SP BULAN APRIL 2004, itulah yang penting. *Soal teknis akan mengalir sendiri.*

Lagi lagi saya berdiri di depan cermin dan mengatakan 3x dengan suara keras *_:”Saya, Sigit Setyawadi dan Retno Kusdarwati, memutuskan menjadi Silver Producer di bulan April 2004”._*

Tidak ada perubahan tehnik, cuma secara otomatis kami bekerja lebih keras saja. Membuat gambar grup seperti biasa, lengkap dengan nama di bawah bulatan itu, disamping nama saya tulis belanja yg saya harapkan. berimajinasi ini belanja sekian, itu belanja sekian, saya tulis semuanya. Setelah dijumlah, ternyata masih jauh dari 16 juta PV. Saya tambahi belanja mereka. Orang ini harusnya perlu AWTS (penyaring air, produk termahal saat itu). Kemudian seperti biasa menyelesaikan belanja kami diawal bulan (saat itu belanja kami sudah diatas 350.000 PV per bulan, 3% sendiri), kemudian nelpon nelpon mengajak mereka belanja. Lebih sering nelpon orang dibanding sebelumnya.

Bulan itu grup kami bertambah menjadi 76 ABO. Tanggal 30 April pagi, pak Ojat SMS menyampaikan bahwa PV grup kami 11 juta PV. Beliau memberi selamat :”Selamat pak, sudah 18%, tinggal sedikit lagi 21%”. Saat itu hanya Platinum above yang bisa melihat di komputernya Amway. Dan hanya Diamond yang boleh tanya tanya ke CS Amway. 

Siangnya selesai operasi di RS, masuk SMS dari pak Ojat. PV saya sudah diatas 14 juta PV, dan baru saja mobil saya masuk garasi rumah sebelum ashar, masuk SMS *_:”Selamat, new Silver Producer, Sigit Setyawadi dan Retno Kusdarwati. Ojat & Yanti”_*. Saya sangat jarang menangis, tetapi saat itu rasanya ingin menangis. Sesuatu yang tidak masuk menurut akal sehat saya sudah terjadi. *Sekali lagi membuktikan bahwa pikiran kita itu kuat sekali*. Bisa kita gunakan untuk kemajuan, atau untuk kemunduran, semua terserah kita sendiri.

*Jangan membuat keputusan apa apa, kecuali memang ingin berhasil dalam kehidupan ini.*

Salam sukses, 

*Sigit & Wati*