LAW OF ATTRACTION (LOA)

 LAW OF ATTRACTION

Dokter Sigit Setyawadi, S.poG


Saya sebenarnya sudah cukup lama tahu tentang hukum alam ketertarikan ini, yaitu ketika belajar Materialisasi di Jakarta Januari 2003 lalu. Itulah yang mengubah saya, dari orang yang mengandalkan kekuatan diri sendiri menjadi seseorang yang lebih mengandalkan kekuatan di luar diri kita, yaitu dari Allah. Saya percaya, Allah menyalurkan kekuatannya melalui hukum-hukum alamnya. Meskipun Dia bisa kun fayakun, tetapi tidak akan mau mengubah hukum alamNya hanya atas keinginan seorang manusia. Misalnya ada seorang yang alim meloncat dari pucuk pohon kelapa kemudian berdoa :”Jadilah kehendakMu, buatlah aku melayang turun”, maka sangat mustahil Allah kemudian meniadakan hukum gravitasi khusus untuk orang alim itu. Entah orang alim atau maling, jatuhnya ke tanah akan sama sama kerasnya. Kecuali kelapa yang dipanjat itu adalah jenis kelapa entog ndeprok yang buahnya menyentuh tanah.

Saya baru mengetahui nama dari hukum ini yaitu Law of Attraction setelah membaca buku The Secret. Kemudian saya praktekkan dengan meminta tempat parkir seperti yang dicontohkan di buku.

Suatu sore di malam minggu, saya pergi ke Gramedia Malang di dekat alun alun Malang. Ketika mobil memasuki Malang, saya langsung mbatin untuk meminta tempat parkir di Gramedia. Tiba tiba terbayang sebuah lokasi dipojok dekat toilet. Ada tempat kosong untuk satu mobil. Sayapun relaks lagi dan membiarkan sopir membawa saya ke Malang. Sesampai di depan Gramedia, sopir melaporkan bahwa tempat parkir sudah penuh. Nampak mobil sudah berderet di tepi jalan masuk, menunjukkan bahwa parkir di gedung memang sudah penuh. Kosim sopir saya, minta ijin untuk parkir di alun alun seberang jalan. Saya menyuruh tetap masuk ke Gramedia. Saya katakan bahwa ada satu tempat parkir di dalam, di pojokan dekat toilet. Sesuai “penampakan” saya tadi ketika meminta tempat parkir. Kosim tertawa tidak percaya mendengar kata kata saya. Tapi karena saya bossnya, dia ikut saja.

Ketika moncong mobil sudah masuk, tukang parkir di gedung, dari kejauhan melambai lambaikan tangannya menyuruh mundur. Tanda bahwa tempat parkir basemen itu sudah penuh. Dengan penuh kemenangan Kosim berkata :”Lho penuh pak, parkir di alun alun saja ya ?” Sayapun mengalah dan memerintahkan untuk mundur. Baru saja Kosim memindahkan gigi mundur, tukang parkir kelihatan menoleh ke arah kiri dan kemudian melambai lambaikan tangannya menyuruh kami maju. Ketika kami masuk ke basemen, ada mobil keluar di sisi lain. Meninggalkan tempatnya dia tadi parkir, dipojokan dekat toilet. Setelahmemarkir mobil, Kosim melihat saya di belakang dengan setengah ketakutan, :”Kok bapak bisa tahu ini akan kosong ?”. Mungkin pikirannya saya sudah berubah menjadi dukun sakti yang bisa menerawang situasi tempat parkir dari luar. Saya kemudian jelaskan secara ringkas apa yang saya lakukan, yaitu meminta tempat parkir. Hanya itu, dan dia bisa juga melakukan jika mau.

Sejak itu, jika kami pergi ke seminar di mall, saat masuk tempat parkir saya selalu tanyakan :”Sudah minta tempat Sim ?”. Dengan gembira Kosim akan menjawab :”Sudah pak, di lantai 4 lorong depan pintu masuk tempat bapak seminar. Dan disana selalu ada tempat untuk mobil saya. Sebagian besarnya sudah kosong, terkadang menunggu satu menit karena masih ada mobil yang akan keluar, tetapi SELALU ADA dan TIDAK PERNAH GAGAL. Kalau kami lupa meminta tempat parkir, biasanya kesulitan cari tempat karena Pakuwon Mall memang sangat ramai.

Kosim adalah sopir saya yang sudah lama ikut, tadinya pembantu biasa kemudian belajar nyetor dan akhirnya menjadi sopir. Anaknya sangat hebat dalam mengenali arah. Jika kami pergi ke suatu tempat, pulangnya dia sudah bisa mencari jalan tembus yang memang lebih dekat meskipun bagi saya “lebih menyesatkan”. Sayang dalam hal keuangan agak sulit diatur, sehingga selalu kekurangan uang. Dia hobby kredit sepeda motor, lunas dijual dan kredit lagi.

Sejak kami pindah ke Surabaya tahun 2010, dia sudah tidak bersama kami lagi, tetapi menjadi sopir pengelola hotel kami. Sepupunya, yaitu Ulum yang sekarang ikut saya mengelola tanah dan villa di Lumajang. Dia bisa diajari, dan sekarang cita citanya hanya satu yaitu investasi

sapi dan investasi sapi. Dia sudah memiliki 10 ekor sapi yang dititip titipkan. Saya sering mengatakan bahwa suatu hari nanti, Kosim akan menjadi sopirnya Ulum.

Apalah permintaan saya akan tempat parkir itu suatu keajaiban ? Iya, dahulu saya akan mengatakannya demikian, tetapi sekarang tidak. Itu bukan suatu keajaiban atau kekuatan mental saya. Itu Hukum Alam yang SETIAP ORANG BISA MELAKUKAN dan setiap orang berada dalam pengaruhnya saat ini. Tanpa peduli apakah Anda tahu, atau mengerti, apakah Anda percaya atau tidak, saat ini, kemarin, dahulu, besok, dimanapun Anda berada akan selalu berada dalam pengaruh hukum alam ketertarikan ini. Tergantung Anda apakah pengaruh positif atau pengaruh negatif yang Anda inginkan. Anda menjadi kaya atau miskin karena hukum ini, Anda menjadi sakit atau sehat, karena hukum ini. Jika Anda mengeluh ini mahal, itu mahal, artinya Anda menarik kemiskinan dan akan bertambah miskin. Jika Anda merasa tidak memiliki uang dan maunya meminjam atau meminta, maka Anda sedang menarik kemiskinan ke dalam kehidupan Anda. Begitu juga jika Anda merasa sakit dan maunya mencari cari sakit apa, maka apa yang Anda cari akan ketemu. Sakit yang “anda harapkan” itu akan terjadi.

Itulah Law of Attraction, pelajarilah lebih banyak, praktekkan mulai dari hal hal yang nampak kecil. Manfaatkan untuk menarik hal hal positif kedalam kehidupan Anda dengan selalu MERASA DALAM KONDISI BAIK atau FEEL GOOD. Pelajari juga tentang vibrasi supaya Anda selalu berada dalam vibrasi yang besar untuk menarik hal hal besar ke dalam kehidupan Anda.

Coba Anda bayangkan bagaimana alam mengatur agar saya SELALU MENDAPAT TEMPAT PARKIR sesuai yang saya minta. Pemilik mobil yang berada di lokasi parkir yang saya harapkan harus menyelesaikan urusannya dulu di mall itu, atau dia harus segera pulang karena ada sesuatu. Alam harus menciptakan situasi tertentu agar si pemilik itu merasa sudah cukup di mall dan pulang, karena tempat mobilnya dibutuhkan dr.Sigit lewat permintaan yang dilepaskan secara batin.

Jika alam bisa mengatur situasi yang membuat pemilik mobil pulang. Apa sulitnya bagi Alam atau Allah untuk menciptakan situasi yang membuat Anda menemukan jalan menuju kaya ? Jika memang itu yang Anda minta.

Mendengar ATBS 21x itu adalah upaya kita untuk meminta kepada Allah.

OTW ke Lumajang, 6 Februari 2018, revisi Mei 2019

Sigit Setyawadi